Leim vs Maop di Halaman Pengadilan


Ada cerita indah di pertengahan bulan April 2011 yang lalu, ketika Leim ditemani seorang teman untuk mengikuti sidang di pengadilan. Seperti biasa lah, anak muda masuk pengadilan karena motor ditilang tanpa SIM yang ada di tangan cuma STNK. Singkat cerita, Leim diharuskan untuk mengambil STNK yang ditilang tadi di pengadilan kelas I Banda Aceh.

Sesampai di pengadilan, tidak ada tanda-tanda sidang akan dimulai. Sambil menunggu sidang dimulai dan juga belum sarapan pagi tadi, Leim dan temannya minum kopi, menikmati masakan Aceh seperti; timphan, peulhoet, dan lain-lain. Tak lama kemudian, sidang pun dimulai yang pada akhirnya hakim memustuskan Leim harus membayar denda sebesar Rp. 50.000 atau dua hari masuk penjara. Sebenarnya Leim ingin pilih masuk penjara, cari pengalaman di tahanan. Cama sayangnnya dia tidak ada waktu luang untuk mendekam di gebuk derita itu. Setelah pikir-pikir, Leim berkesimpulan memilih bayar denda saja.
Setelah proses bayar denda selesai, STNK yang ditilang satu bulan yang lalu sudah ada di tangan, Leim dan temannya menuju ke ruang parkir yang letaknya di halaman depan pengadilan.

Selanjutnya

Hawa Peuneugeit Poma


Assalamu’alaikum tahiyah loen sapa
Keu wareih lingka yang tat seutia
Bicùt loen neuk peugah wahei syedara
Kaa lapan uroe raya loen hana lam desa

Meusyein lam hatei sabei tiep kutika
Neuk coem jaroe poma nibak ‘Idul Adha
Cukoep tat hawa leumang loen rasa
Peuneugeit poma makmeugang baroe saa

Do’a loen panjat keu Allah Ta’ala
Seumoga keluarga teutap Geujaga
Beujioh bala ngoen mara bahaya
Ya Allah ya tuhanku kamoe neujaga Selanjutnya

Kicauan Burung Itu


Burung…..

Kicauanmu membuat hatiku senang

di pagi hari kau terbang di angkasa luas

Siagnya sejenak kau berkicau lagi

Sore hari…

Kau selalu melintas di langit luas

Turut menyaksikan matahari terbenam

Oh burung……

Terbanglah kau di langit luas sana

Mencari “hawa” nan segar

Terkedap-kedip  mata ini

Melihatmu bersuka ria di alam raya

 

Cairo, 28 Maret 2012

Agar Nonton Mendapat Berkah di Sisi Allah


Assalamu’alaikum Wr. Wb

Menurut sebagian orang menonton merupakan suatu hobbi yang menggembirakan. Nah supaya tontonan kita menjadi berkah, mendapat ridha di sisi-Nya, mari kita nonton video-video yang menambah ilmu buat kita semua. Zaman modern sekarang banyak sudah wabsite-wabsite yang telah menjadi wadah wawasan tambahan buat kita; diantaranya adalah “youtube”. Dalam situs populer ini pula terdapat bermacam-macam nama penggunanya. Pada kesempatan kali ini ane cuma sekedar ingin berbagi beberapa akun “youtube”  yang apabila kita tonton -menurut hemat ane- mendapat berkah di sisi Allah.

Ada beberapa akun “youtube”  menjadi ilmu tambahan jika kita tonton, diantaranya:

1. AzharTv

2. almadyafatv

3. sheikhaligomaa

Tiga akun itulah diantara sekian banyak akun lainnya yang patut kita nonton. Dalam ke-tiga akun itu memuat segala jenis  video kajian berbagai ilmu. Ada video talaqqi(kajian) Aqidah, Ulum Al-Quran, Hadits, Lughah al-Arabiyah, Ushul Fiqh, Fiqh (empat mazhab), Tasawwuf, dan lain-lain sebagainya.

” AzharTv “
Selanjutnya

Titisan Embun


Embun…..

Kehadiranmu sangat membantuku

Turun lah di pelupuk mataku

Mataku tak tahan dengan pancaran sinar itu

Sinar itu telah mengejutkanku

Dia berpesan padaku

Kelak suatu hari nanti

Engkau bisa memberi setetes bening

Demi kesegaran, kecemerlangan

Indra orang sekitar….

           Cairo, 29 Februari 2012

Beu-taingat Peuninggai Endatu


 Peu yang naa lam pikiran gata maruwah bangsa watei neu ingat nariet hiem?

Hiem nyan na keuh salah saboeh seni sastera Aceh peuninggai Endatu geutanyoe nyang ka rap punah jinoe. Nyoe kareuna geutanyoe ka laloe ngon peng bicah, ditamah jameun pih kaa leu meu ubah dum kaa. Seuhingga geutanyoe kaa tuwoe keu seni budaya yang kaa awai tat-tat jameun geupeurunoe lei Endatu geutanyoe.

Nibak uroe nyoe, loen hawa neuk tuleih padup-padup boeh hiem di sinoe. Hiem di likeu nyoe naa keuh sebagian jih yang loen leungoe keudroe dari Nek loen tuan watei loen glah 2 SD awai, meunyoe hana salah loen thoen-thoen 1997 M meunan. Nek loen tuan nyang si uroe-uroe geu jak u peukan Kuta Faja, geujak meukat gulei-gulei reuboh keu lawan/teumoen buu. Nibak uroe minggu leuh seuboeh dua blah thoen likoe, Nek loen tuan geupreih becak honda likeu rumoh di Suak Bugeih. Oeh watei troeh becak nyan paih watei geu eik, loen tuan langsong loen moe meu “A…… a….. a….”. Karna di loen tuan naa keuh dilei wate SD sidroe aneuk yang kuat moe ngon ucei bak Nek. Hoe yang geujak Nek loen ikue.

Eu Loem

Teruslah Mendayung Sampan


Oleh   T. Tasqa*

Mengawali tulisan yang campur-aduk ini aku teringat tujuh tahun silam, ketika itu aku masih sangat kurang kental berbicara bahasa Indonesia secara baik dan benar. Ya, Maklum saja lah dasar orang kampungan yang hari-harinya cuma bisa berinteraksi dengan satu bahasa yaitu bahasa Endatu. Aku tetap bangga dengan bahasa Endatu-ku, meskipun kawan-kawan lain yang satu asrama ketika itu, semua mereka orang yang sudah terlatih waktu kanak-kanaknya  dengan bahasa Indonesia baik dan benar.

Ceritanya begini, pada hari ke-dua berlangsungnya testing penerimaan santri baru, tepatnya usai pelaksanaan salat shubuh di mesjid At-Taqwa YPUI, tiba-tiba aku dikejutkan dengan sebuah pertanyaan yang tidak kupahami kala itu. “Kamu Kenapa terlambat salat Nak?”. Tanya seorang pembina padaku di hadapan peserta testing lainnya. “Apa……?? Kamuuuu………..”. Jawabanku yang disambut dengan tawa mereka hadir jamaah subuh itu. Aku terdiam bukan bisu.  Yang hanya terbesit di benakku “Jeih kok i kheim awak nyoe, peu karna loen salah jaweub kadang”. Tanyaku pada diri sendiri.

Selanjutnya

Potret Dekat ‘Al-Azhar’


Negara Mesir yang terkenal dengan sebutan ardhul anbiya (negeri para nabi), memang telah menjadi kiblat keilmuan keislaman dunia. Di samping mempunyai segudang peradaban, negeri seribu menara ini juga merupakan gudang segala ilmu. Benar, negara ini seakan-akan memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang haus akan ilmu. Hal ini terbukti, Mesir telah berhasil  memikat jutaan hati para pelajar dari berbagai penjuru dunia untuk menimba ilmu di sana. Tentunya, semua ini tak lepas dari peran  Al-Azhar, dengan kehadirannya sebagai pusat pendidikan tertua yang telah melahirkan banyak ulama dunia.

Selanjutnya